PAN Mendesak Tim Pangan Bareskrim Intens Gelar Razia
Adaviral, Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Tim Pangan Bareskrim Mabes Polri laksanakan razia harga-harga keperluan pokok di semua wilayah Indonesia. Pasalnya, sampai sekarang khususnya harga daging sapi masihlah meroket Rupiah 120.000 per kilogram. hal itu dinilai bakal makin membebani penduduk yg merayakan Idul Fitri kelak.
Menurut politisi PAN, Viva Yoga, dibentuknya Tim Pangan Bareskrim Mabes Polri, cocok Undang-Undang (UU) No 18 Thn 2012 mengenai Pangan pasal 43 disebutkan apabila ada orang atau grup yg dgn sengaja melaksanakan penimbunan barang pangan dgn cita-cita jikalau berjalan kenaikan harga dapat dilepas ke pasar buat mencari keuntungan, sehingga itu ialah lakukan tindak pidana dgn sanksi dihukum tujuh thn & denda Rupiah 100 miliar.
"Jika ada pebisnis yg jalankan kartel, ya dibekuk. jangan pemerintah condong menyalahkan dunia bisnis & bersama mudah melontarkan ada kartel/mafia daging. Ini keadaan yg tak baik bagi dunia business. Caranya mesti melaksanakan razia dengan cara besar-besaran mulai sejak dari pusah sampai seluruhnya wilayah Indonesia," kata Viva Yoga di Jakarta, Sabtu (18/6).
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat itu mengaku, harga daging sapi mesti dikendalikan oleh pemerintah. Bila harga naik & tinggi Rupiah 120.000/kg, hal tersebut membebani warga selaku kastemer. Namun, belum pasti peternak akan untung. hal tersebut disebabkan tata niaga daging tetap berbiaya tinggi.
"Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat setuju apabila pemerintah pusat & pemerintah daerah melaksanakan operasi & pemantauan tiap-tiap hri persoalan harga pangan, bukan cuma daging sapi, tapi pula minyak goreng, beras, bawang merah, cabe rawit, & yang lain," kata Viva Yoga.
Ke depan, lanjutnya, baik semua hal mesti mengubah paradigma pembangunan pertanian. "Jangan seperti kini ini. Tanah luas, subur, iklim tropis, periode mesti jadi negeri importir ? tapi sayang," tambahnya.
Oleh dikarenakan itu, sambung Viva Yoga, kalau harga belum pun turun atau ada kenaikan harga, yg mesti diselidiki yakni, perdana, stok/pasokan daging & besar nya volume pengguna. "Jika stok daging kurang, sehingga harga tentu naik. Demikian pula sebaliknya," kata Viva Yoga.
Ke-2, lanjutnya, macam mana rute distribusi & tata niaganya, apakah ada kelainan/gangguan & yg terakhir adalah, apabila stok pass & trayek distribusi ga ada kendala sehingga butuh diselidiki apakah ada penimbunan atau potensi kartel.
Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Akbar Setya mengemukakan, pihaknya sudah menginstruksikan terhadap semua Satgas kewilayahan buat bekerja sama-sama bersama pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten/kotamadya sampai tingkat kelurahan. Tujuannya buat mengawasi indikasi adanya kelangkaan sembako ataupun lonjakan harga pangan di masing-masing daerah.
Ia menegaskan, bahkan pihaknya meminta semua kepala kesatuan wilayah (Kasatwil) Polri utk memaksimalkan Babinkamtibmas supaya bekerja sama dgn lurah ataupun kepala desa buat turut juga mengawasi stabilitas harga pangan selagi bln Ramadan & lebaran.
"Babinkamtibmas kita minta berkoordinasi & turun ke arena lapang dengan Lurah ataupun Kepala Desa buat mengawasi situasi Pasar. Seandainya ditemukan adanya penimbunan ataupun spekulan biar dilaporkan ke Satgas monitoring terdekat," ujarnya.
Sumber : www.beritasatu.com
0 Response to "PAN Mendesak Tim Pangan Bareskrim Intens Gelar Razia "
Posting Komentar